Walk away in silence “Control” 2007

Sweetest Ache
14 min readMay 16, 2021

--

I’d have the world around, to see just whatever happens. Stood by the door alone, and then it’s fade away…

Kira-kira begitulah penggalan lirik terakhir yang dibawakan Ian Curtis (Vokalis Joy Division) dalam pertunjukannya diatas panggung, yang berjudul Digital — Joy Division.

Credit to CineMaterial.com

Control (2007) merupakan film semi-biografi garapan Anton Corbijn. Dan penulis film semi-biografi tersebut pun adalah istri dari Ian Curtis, yaitu Debbie Curtis. Di film ini menceritakan Ian Curtis yang mengalami banyak berbagai masalah dalam psikologisnya yang membuat dia mengakhiri hidupnya pada usia yang sangat muda, yaitu 23 tahun.

Yang memerankan Ian Curtis disini adalah Sam Riley. I must admit Sam Riley kacau parah memerankan Ian Curtis… gue bengong gara-gara liat gayanya Sam Riley pas manggung, bener-bener ala Ian Curtis… KERENN BANGET POKOKNYAA GILAA. Tepuk tangan untuk Sam Riley 🙏

Nah, ngomong-ngomong nih gue bakal jelasin dulu sedikit biografi Ian Curtis sama kalian semua. Ian Kevin Curtis atau Ian Curtis lahir di Stretford, Lancashire, Inggris pada 15 juli 1956 wah ultah nya Ian Curtis beda 10 hari doang nih sm gue, author nya 5 juli nih HAHAHA. Ian Curtis ini emang dari kecil anaknya kutu buku dan cerdas banget guys!! Dia cinta banget sama dunia literatur yang dia tuang ke dalam banyak puisi. Ian Curtis pun mulai diam-diam tertarik sama dunia musik. Dia sangat mengidolai musisi-musisi rock panutan sekaliber Jim Morrison dan David Bowie. Buat Ian kedua musisi tersebut panutan nya si Ian. Makanya nih vokal bariton muram gloomy-gloomy ala Ian Curtis tercipta.

Dengan penyajian layar hitam-putih, mengandung unsur suram tapi tetap menarik dan dibalut dengan puisi-puisi yang bagus banget :( gue aja dengernya sedih *LEBAY BGT YA KAYA NYA HAHA* tapi ini bener. Puisi yang dibawain di film ini bener-bener kaya silet. Film semi-biografi Ian Curtis ini pun cukup membuat gue emosional. Dalam artian, gue kebawa banget sama alur yang disajikan sama film ini. Gue seakan-akan masuk kedalam suasana yang terjadi di kejadian tersebut, gue sedih, kesel, bahagia sampai pada akhirnya gue kalut ngeliat cerita di akhir film tersebut gimana *sedih :”)*. Oh iya film ini nggak cuman tentang musik dari Joy Division, malah film ini mengenalkan kita kepada bagaimana awal hidup Ian Curtis dari ia masih jadi anak muda biasa sampai pada akhirnya dia terjun kedalam dunia musik. Di film ini juga ngga ditunjukin gimana lengkapnya Ian Curtis bisa terjun ke dunia musik loh.

Ibaratnya, proses Ian Curtis sampai ke dunia musik ga terlalu ditonjolin. Di film ini terjun ke dunia musik nya Ian Curtis dengan proses yang sangat smooth alias natural!! Kita gak dijelasin dengan lengkap memang bagaimana dia bisa masuk ke dunia musik, jadi yang ditampilkan hanya inti-intinya bagaimana dia bisa masuk ke dunia musik tersebut. Di film ini juga lebih menekankan bagaimana dari sudut pandang Ian Curtis dalam melihat semua nya, dari yang jago bikin puisi, lagu, bahkan sampai kisah percintaan nya.

Film ini di bagian awal lebih menunjukkan awal mula kehidupan keluarganya, dari dia yang bertemu sama temen nya yang bawa si Debbie ini dan akhirnya mereka diem-diem pacaran… Iya si Ian Curtis sama si Debbie. Disini juga ga diceritain sebenernya Ian bisa pacaran sama Debbie nikung temen nya? atau si temen nya udah putus atau gimana gue kurang tau, cuman gue cukup mengerti sama alurnya. Bagaimana Ian Curtis menikah di usia muda dengan Debbie, yang diperankan dengan meyakinkan oleh Samantha Morton. Anyway discene Ian Curtis akhirnya naksir dan mau nikah sama si Debbie dan puisi yang Ian bikin keren banget loh sebelum akhirnya menikah sama Debbie

:(

Seiring dengan masuknya Ian ke dunia musik, alur cerita seakan membawa kita terjun menukik dengan sangat cepat, sampai berada di dunia musik yang Ian Curtis hadirkan. Awal cerita film tersebut menampilkan Ian Curtis yang sedang merokok dan mendengarkan lagu Drive-In Saturday — David Bowie di kamarnya.

singkat cerita Ian Curtis akhirnya berhenti dari sekolahnya dan mewujudkan cita-citanya di bidang musik tanpa campur tangan akademik. Ian Curtis juga bekerja di bursa kerja atau employment exchange. Perkenalan Ian Curtis dengan musik seperti panggilan alam, disaat kala itu ia menonton konser Sex Pistol pada tahun 1976, di Lesser Free Trade Hall, Manchester.

Ditengah sibuknya suasana disaat itu ia bertemu dengan Bernard Sumner yang diperankan oleh James Anthony Pearson dan Peter Hook yang diperankan oleh Joe Anderson. Ian tanpa pemikiran yang panjang akhirnya mengajukan diri menjadi vokalis kepada mereka, setelah mereka membuka band baru. Ian Curtis sangat menggebu-gebu akan revolusi punk di Britania kala itu. Masuk kedalam scene berikutnya, band yang tidak terkenal bernama Warsaw pun lahir (nama band diambil dari salah satu lagu milik David Bowie).

and you feel you can touch, all the noise is too much :(

Disini Ian masih belum srek sama lagu dan band yang dia bawain, tapi overall bagus! singkat cerita nama band ini ternyata telah lebih dahulu digunakan oleh band yang tidak diketahui oleh mereka akhirnya mereka berusaha memikirkan nama band apa yang akan mereka pakai. Tetapi sebelumnya mereka mengumpulkan uang dahulu agar mereka bisa membeli sebuah studio untuk rekaman musik, lalu mengganti nama band nya, uang yang terkumpul pun cukup banyak dikala itu sehingga Ian serta teman-teman nya dapat membeli sebuah studio musik.

Akhirnya setelah pemikiran yang panjang Ian Curtis datang ke tempat studio tersebut bersama teman-teman nya serta membawa uang tersebut dan mengusulkan nama band nya menjadi JOY DIVISION.

haha ngebayangin kalo namanya beneran jadi Slaves of Venus:”)

nah akhirnya terlahir lah Joy Division yang terinspirasi dari cerita fiksi dalam sebuah novel bernama Nazi, The House of Dolls (1995) serta juga nama bordil yang digunakan tentara Jerman selama perang dunia II. KEREN BANGET NGGAKSIH…

Poster lama

Setelah mereka tampil pertama kali di panggung saat itu Joy Division membawakan lagu Digital pertama kalinya

dan panggung saat itu ramai dengan banyaknya orang yang suka sama Joy Division, saat Ian sama teman-teman nya lagi istirahat seorang produser bernama Rob Gretton yang diperankan baik oleh Toby Kebbell datang kepada mereka menawarkan menjadi manager Joy Division. Rob menawarkan jaminan hal-hal baik kepada Joy Divison karena kala itu Rob sudah memegang banyak panggung dan hal lain nya.

Akhirnya Joy Division jatuh kepada tangan Rob sebagai manager dan Tony Wilson( Craig Parkinson) yang kala itu baru saja mendirikan label baru yaitu Factory Records. Rob dan Tony Wilson menjanjikan Joy Division akan mengibarkan bendera di Republik Manchester dan mengibarkan sayap mereka di belantika musik. Joy Division pun tampil perdana di acara musik So It Goes membawakan lagu “Shadowplay” yang dipandu oleh Wilson sendiri. Tidak disangka-sangka nama Joy Division tiba-tiba menjadi ramai dikalangan publik dan kancah punk Inggris.

Sebelum masuk ke cerita selanjutnya, hidup Ian makin menjadi depresi setelah ia tau ia terkena penyakit Epilepsi/Ayan, gangguan ketika aktivitas sel saraf di otak terganggu yang menyebabkan kejang. Epilepsi yang mengganggu dirinya pun akhirnya menjadi sebuah lagu yang berjudul “She’s Lost Control.”

Di selang-selang meroketnya Joy Division dan depresi nya Ian karena ia tahu ia terkena Epilepsi, apalagi Ian sudah jadi mulai ketergantungan sama Obat-obatan an yang dikasih dari dokternya. Anak dari Ian dan Debbie pun lahir, disini Ian mulai keliatan stress karena dia ganyangka bakal punya anak dan dia udah ngerasa beban nya makin banyak, tapi disatu sisi dia ini sayang banget loh sama anaknya, nama anak dari Ian dan Debbie adalah Natalie Curtis.

cr/gettyimages.com

Selang setahun kemudian, Joy Division pun mengeluarkan album bertajuk Unknown Pleasures (1979). Album tersebut pun menjadi salah satu album terbaik mereka. Unknown Pleasure memang bukan album sembarangan yang bisa orang remehkan, album tersebut merupakan representasi sisi kelam yang Ian rasakan di sekelilingnya. Album tersebut juga menjadi artwork album paling berpengaruh di dunia. Setelah mengeluarkan mahakarya tersebut Joy Division juga mengeluarkan album sophomore bernama Closer (1980). Unknown Pleasures juga jadi inspirasi utama artwork debut album Vince Staples, Summertime 06. Staples adalah seorang penggemar berat Joy Division. Rapper asal North Long Beach.

  • Trivia : Pengamat musik Jon Savage dari Melody Maker mendekripsikan album Unkown Pleasure sebagai ‘Manifesto Buram’
kalo jalan-jalan ke santa atau kemang atau mbloc nemu sih pasti yang pake baju logo diatas xixi

-Trivia : mengutip hai.grid.com gambar tersebut awalnya ditemukan drummer Stephen Morris, di Cambridge Encyclopedia of Astronomy. Di buku tersebut, gambarnya dilatari warna putih dengan garis hitam. Lalu oleh Peter Saville dan Chris Mathan, di-invert dan ditambahkan judul album dan nama band. Joy Division copy paste dong? nggak sih… katanya Peter Saville gambar itu bebas copyright. Jerry Ostriker juga nggak yakin ia memiliki copyright dari gambar tersebut. Ditelusuri lebih jauh, gambar itu muncul pertama kali di majalah Scientific American pada Januari 1971.

Seiring berkembangnya Joy Division karena suka manggung dimana-mana, bertemulah Ian dengan seorang gadis jurnalis yang mau wawancara Joy Division saat itu yang lagi booming-boomingnya. Cewe yang ‘kelihatannya’ naksir nih sama Ian *Gimana engga naksir, orang Ian aja keren… kayanya gue jadi cewe itu juga naksir Ian Curtis :( * namanya adalah Annik Honore. Annik Honnore ini jadi jurnalis karena hobi nya akan dunia jurnalis, sebenernya dia bekerja untuk Kedutaan Belgia untuk menteri, tapi dia bakal jadi pelakor heyy!! emg nih si Annik dateng-dateng ngerusak kebahagiaan orang….

walaupun kamu cantik Annik, tapi kamu jahat

masuk ke cerita selanjutnya dikisahkan Ian dan Annik ini saling jatuh cinta dan membuat Ian makin bingung sama hidupnya, disatu sisi dia cinta mati sama Debbie karena Debbie cinta pertama nya apalagi dia udah punya si Natalie. Disatu sisi dia juga cinta sama Annik gara-gara nemenin Ian disaat dia lagi stress karena manggung dan lain-lain (maklum istrinya dirumah jaga anak).

Tibalah kita dibawa ke sebuah scene menyedihkan, jujur gue aja mau nangis nih si Ian brengsek juga bisa-bisanya ngomong gini sama si Debbie yang nemenin dia dari awal, aaaaaaaaaakkk… Tapi jujur gue juga jadi Ian bisa ngertiin sih rasa penderitaan yang dia alamin beserta psikologisnya :(

GUE KALO JADI DEBBIE JUGA KESEL DONG DIGITUIN SUAMI SENDIRI?!!?!!?

dan JENG JENG!! disini terputarlah lagu Love Will Tear Us Apart… DUH PUSING GAK LO, SEDIH GAK LO… ayo bersedih bersama ku, karena aku sedih juga HEHEHEH. Oh iya kenapa ada lagu “Love Will Tear Us Apart” ?? nah katanya sih ini salah satu lagu favorit Ian Curtis. Karena lagu tersebut menceritakan tentang kisah percintaan Ian Curtis bersama istrinya yang pada saat bersamaan ia juga jatuh cinta kepada Annik Honore si jurnalis asal Belgia tersebut. Namun karena Ian Curtis nggak mau nyakitin hati istrinya makanya terciptalah lagu itu gituuuuuu

huft:(

setelah omongan Ian yang seperti itu akhirnya Debbie mengingat semuanya setelah Ian perlahan mulai terkenal, Debbie tidak merasakan hangat cinta seperti dahulu dari Ian, ia tiba-tiba mempunya firasat ada yang tidak beres dengan Ian, ia mencurigai Ian selingkuh dibelakangnya. Akhirnya saat Ian pergi, Debbie diam-diam memeriksa semua perlengkapan Ian, dari mulai berkas-berkas, puisinya, bahkan sampai melihat vinyl nya, semuanya Debbie bongkar untuk memastikan apakah Ian benar selingkuh atau tidak.

EH BENERAN FIRASAT CEWE MAH BENER TERUS TERNYATA xixi, si Debora nemu kontak wanita bernama Annik Honore di sebuah buku

setelah Debbie tau Ian selingkuh, Ian makin stress… ya gimana ga stress ya bayangin lo lagi tinggi-tinggi nya alias terkenal, ngurusin musik sana sini, disatu sisi ketauan selingkuh sama istri dan lo punya penyakit epilepsi, duhh sedih banget emang jadi si Ian…

Akhirnya Ian ini nenangin istri nya dan minta maaf gitu deh, tapi mah si Ian boong guys, diem-diem dia masih ketemuan sama Annik dan masih cinta juga sama Annik, dia bilangnya sama Debbie mah udah ngeudahin hubungan nya, pfft Ian… sampai pas dia lagi masuk rumah sakit gara-gara epilepsi lagi, Debbie nemu surat yang dibikin sama Ian

hadeh ian, ian

mulai dari surat itu lah Debbie akhirnya memikirkan matang-matang kalau dia mau cerai sama si Ian, ya gimana dia gamikir begitu? daripada dia tersakiti terus gaksih, akhirnya dia milih ambil langkah buat cerai in si Ian tapi belum langsung di cerai in gitu, masih dipikirin sama Debbie. Tapi sejujur-jujurnya, Ian tuh cinta banget sama Debbie cuman Annik itu ada mulu dan gamau lepas dari si Ian katanya, karena semakin deket akhirnya Ian juga makin nyangkut:( haduh complicated ya memang cinta tuh.

Mulai disini lah Ian udah ada hasrat gamau ada di band Joy Division lagi, dia udah pusing sama kehidupan percintaan nya, kesehatan nya serta psikologisnya, semuanya rusak kata Ian.

EP//

Mungkin karena berada di puncak karier yang sedang tinggi-tingginya ditambah hasrat dia udah nggak ada, Ian makin tenggelam akan pemikiran nya. Masalah hidupnya tidak kunjung reda dan dia harus menerima kenyataan pahit saat kepikiran tentang perceraian nya akan Debbie beserta epilepsi nya, akhirnya pas manggung nampilin Disorder dia gamau tampil, dia udah pusing banget pokoknya, akhirnya digantiin gitu sama orang yang dibayar sama si Rob, tapi fans nya marah-marah yaudah akhirnya si Ian keluar, cuman tiba-tiba Ian kejang-kejang lagi. Udah berapa kali juga pertampilan Joy Division batal akibat mood nya Ian serta epilepsi nya. Dia juga sampai ngomong ke produsernya kalo dia udah cape, padahal dulu dia cuman se sederhana itu sekarang dia tuh apa-apa dituntut lebih, orang-orang maunya lebih, padahal dari awal dia selalu ngasih yang lebih itu sama orang-orang alias fans nya. Singkat cerita akhirnya Ian istirahat dan pulang kerumah orang tua nya, disana dia menuliskan puisi yang cukup bagus untuk menyayat hati…

apa semua begitu tak berharga pada akhirnya??

setelah beristirahat di rumah orang tua nya, Ian pun balik kerumah untuk menemui Debbie, dia mau bilang sama Debbie kalo dia tuh cinta banget sama Debbie dan dia gamau di cerai in sama Debbie… karena Annik tuh cuman bulan-bulanan nya dia meskipun dia cinta sama si Annik, tapi ya Debbie tetep my love from the start lah katanya *screaming* (kayanya cinta pertama memang bakal selalu menang ya)

Pas dirumah nya, Ian pun berantem sama Debbie karena masalah perceraian tersebut dan Ian makin stress, iya si Ian stress terus… pokoknya Ian woke up and choose depression, memang Ian juga memiliki kepribadian yang cenderung fluktuatif, dia bisa menunjukan sisi yang sangat berbeda pada waktu yang bersamaan

tapi ternyata Debbie tetep mau cerai in si Ian karena dia udah tersakiti banget sama si Ian, akhirnya karena Ian kesel Debbie mau cerai in dia, si Debbie disuruh keluar dari rumah, dan mereka pun bertengkar hebat. Pas malem-malem Ian juga menulis surat buat Debbie kira-kira begini tulisan nya :

So this is permanence

Love shattered pride

What once was innocence

Turned on its side

A cloud hangs over me

Marks every move

Deep in the memory of what once was love

bagus banget gaksih!! selanjutnya pas lagi minum eh si Ian kejang-kejang lagi dan pas bangun-bangun mah latar nya udah pagi.

Sampai pada pagi nya, Ian terbangun dan berjalan ketempat cucian dan ngeliat ada tali gantungan cucian yang mirip untuk gantung diri, tanpa basa basi Ian memutuskan bunuh diri dan menghampiri tali tersebut dan menggantung dirinya tepat menggunakan tali gantungan cucian tersebut.

Oh no:(

nggak lama setelah Ian gantung diri, si Debbie dateng buat minta maaf sama Ian dan juga mau ngecek keadaan nya Ian, alhasil yang Debbie temuin cuman tubuh nggak bernyawa alias Ian yang udah terbujur kaku di sebuah gantungan tali jemuran. Setelah itu Debbie minta tolong sama orang sekitarnya untuk menolong dia dan Ian yang sudah pergi untuk selama nya.

Sebelum tewas mengenaskan, Ian dikatakan sempat mendengarkan karya Iggy Pop yang berjudul The Idiot dan menonton film Stroszek (1977) Dua minggu sebelumnya juga, tanggal 2 Mei 1980 Joy Division tampil di Birmingham University, Inggris. Dan itu adalah penampilan terakhir mereka. Joy Division sudah terkenal bak bunga yang harum dan menjadi band yang paling keren dan digandrungi para mahasiswa, juga tentu anak skena punk rock di sana. Love Will tear Us Apart dan Transmission adalah dua lagu yang paling akrab bagi para pendengarnya.

Salah satu yang paling menonjol dari Joy Division adalah suara Ian yang apik, mata nya yang sayup serta penampilan nya seperti orang sedang mabuk, pun lirik-liriknya yang kelam, yang mengandung nuansa kematian, keterasingan, isolasi serta tema-tema tabu yang disajikan oleh Ian, menurut Debbie, memang Ian terinspirasi juga dengan artis-artis punk yang mati muda dan Ian tidak suka lirik yang tidak mempunyai makna. Dalam lagu Isolation di album Closer, ada beberapa penggalan lirik yang terasa menyakitkan untuk dibaca, seperti lirik ini mengisikan suara hati Ian tersendiri

Surrendered to self preservation
From others who care for themselves
A blindness that touches perfection
But hurts just like anything else

Di lirik tersebut Ian seperti memberi sebuah arti yang mendalam. Di ujung lagu Isolation pun ketika Ian menyanyikan kata “Isolation” secara berulang, tiba-tiba semuanya berhenti, lebih tepatnya putus. Lalu muncul lagi dengan berisik, menyambung instrumen sebelumnya. Sebentar saja. Dan lagu selesai. Tepat seperti hidupnya. Potongan hidup Ian berjalan seperti terburu-buru akan batas waktu, begitu cepatnya hingga Ian hanya bisa menikmati hidupnya dengan sebentar.

Jasad Ian Curtis dikremasi dan abunya dikubur didalam makam, sebagai tanda cinta dan bentuk penghormatan, batu nisannya pun bertuliskan “Love Will Tear Us Apart” terpampang nyata di tempat pemberhentian terakhirnya.

U will always be missed

Tidak berhenti sampai situ anggota band Joy Division yang tersisa pun yang berisikan Bernard Sumner, Peter Hook dan Stephen Morris membentuk aliansi baru bernama New Order.

Band baru yang berdatangan yang ter-inspirasi dari Joy Division pun bermunculan seperti The Cure, Nine Inch Nails, Bauhaus, The Slits, Duran Duran, The Cure, New Order, Soundgarden, U2 serta Radiohead pun terinfluence oleh Joy Division, Bono dan Chris Cornel pun berterus terang bahwa mereka ngefans sama Joy Division.

Tidak jauh berbeda dengan Joy Division, New Order tetap memasukan unsur post-punk tetapi dengan sentuhan elektronik yang cukup baik yang dimasukan oleh Gillian who plays synthesizer and guitar, New Order pun digadang gadang menjadi garda depan genre new wave. New Order juga mempersembahan lagu tribute berjudul “Elegia” yang ditujukan untuk alm Ian.

Wah gakerasa nih ketikan nya berhenti disini aka udah habis, sampai bertemu di tulisan berikutnya yaa.

Salam hangat, gigi.

--

--

Sweetest Ache
Sweetest Ache

Written by Sweetest Ache

Am I a writer or just randomly put my feelings into this platform? It feels like I loved to write something amid the noise of the world.

No responses yet